Senin, 07 Maret 2016

Perbedaan Geotextile Woven dan Geotextile Non Woven

Geotextile adalah bahan sintetis permeabel terbuat oleh bahan tekstil  polimer seperti polyester atau polypropylene jika anda ingin mengetahui lebih jelas mengenai apa itu geotextile klik disini. Ada 2 jenis geotextile yaitu woven (anyaman) & non woven (bukan anyaman) berikut ulasanya:

Sejumlah besar geosynthetics adalah jenis woven (anyaman) dapat dibagi menjadi beberapakategori berdasarkan metode mereka manufakturIni adalah pertama dikembangkan olehserat sintetisSeperti namanya geotextile wovenmateri ini diproduksi dengan mengadopsiteknik-teknik menyerupai tenun tekstil pakaian biasa. geotextile woven memiliki penampilan karakteristik dua set benang paralel atau benang -. benang berjalan sepanjangpanjang disebut warpMayoritas rendah kekuatan menengah tenunan geosynthetics yang diproduksi dari polypropylene yang dapat berupa pita diekstrusiSeringkali kombinasi jenisbenang yang digunakan dalam arah lungsin pakan untuk mengoptimalkan kinerja / biaya

Geotextile woven
 SEDANGKAN Geotextile Non woven adalah geotextile dapat diproduksi baik dari serat stapel pendek atau benang filamen terus menerusSerat dapat terikat bersama-samamenggunakan termalkimia atau mekanis teknik atau kombinasi teknik. Geotextile non woven memiliki sangat sedikit pengaruh pada sifat-sifat geosynthetic non wovengeotextile non woven diproduksi melalui proses mekanik atau saling kimia atau ikatan termal serat /filamenTermal terikat non woven mengandung berbagai keterbukaan ukuran sertaketebalan khas sekitar 0.5-1 mm sedangkan kimia terikat geotextile non woven adalahrelatif tebal biasanya di urutan 3 mmdisisi lain mekanis terikat geotextile non wovenmemiliki ketebalan yang khas dalam kisaran 2-5 mm, juga cenderung relatif berat karenabesar jumlah polimer filamen harus menyediakan jumlah yang memadai terjerat kabelsilang filamen untuk ikatan yang memadai


Jadi Kesimpulannya adalah Geotextile Woven Itu Tebuat dari geosynthetics yang Di anyam memiliki penampilan karakteristik dua set benang paralel atau benang -. benang berjalan sepanjangpanjang disebut warpMayoritas rendah kekuatan menengah tenunan geosynthetics yang diproduksi dari polypropylene yang dapat berupa pita diekstrusi.
Sedangkan eotextile Non woven adalah geotextile dapat diproduksi baik dari serat stapel pendek atau benang filamen terus menerusSerat dapat terikat bersama-samamenggunakan termalkimia atau mekanis teknik atau kombinasi teknik. Geotextile non woven memiliki sangat sedikit pengaruh pada sifat-sifat geosynthetic non wovengeotextile non woven diproduksi melalui proses mekanik atau saling kimia atau ikatan termal serat /filamen.



No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/

Apa Itu Vertical Garden?

Vertical Garden atau Taman Vertikal memiliki beberapa nama diantaranya Green Wall, Taman Tegak dan lain-lain. Kemunculan Vertical Garden menjadi sebuah solusi baru bagi setiap orang yang ingin mempunyai taman yang indah di rumahnya. Meskipun sebagai alternatif, bukan berarti Taman Vertikal tidak lebih bagus dari taman-taman kebanyakan. Namun seiring berjalannya waktu, kini Vertical Garden tidak hanya sebagai taman alternatif bagi orang-orang yang mempunyai keterbatan lahan.Vertical Garden sudah mengalami banyak perkembangan, mulai dari jenis tanaman, cara mengembangkan dan bahkan Taman Vertikal banyak yang sengaja dibuat diatas lahan yang sangat luas.

Hampir semua jenis tanaman bisa diaplikasikan pada Taman Vertikal dan diperlukan metode tertentu untuk mewujudkannya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa tanaman yang bisa merambat di dinding itu adalah tanaman Vertical Garden. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, kendati tanaman yang bisa merambat tersebut hidup di bidang vertikal. Sebuah Taman Vertikal memerlukan media tertentu dan tidak bisa serta-merta langsung diterapkan pada pagar atau dinding rumah begitu saja. Salah satu metode yang sering diaplikasikan untuk membangun Vertical Garden yaitu metode hidropik menggunakan geotextile, dengan menata tanaman sedemikian rupa pada dinding menggunakan modul (untuk menempatkan tanaman) dan dengan pemeliharaan khusus serta pengaturan otomatis.
Vertical Garden


Membuat Taman Vertikal tidak semudah membuat taman biasa, perlu keahlian khusus dalam hal membuat media tanam, memilih jenis tanaman, mengaplikasikannya pada lokasi tepat dan merawat secara berkala. Tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa Anda lakukan. Meski sedikit lebih sulit tapi jika Anda berhasil melakukannya, tentu menjadi kepuasan tersendiri menyaksikan Taman Vertikal Anda tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekarang kembali lagi ke diri Anda, mau membuat Vertical Garden sendiri atau menyerahkannya kepada ahlinya.

Tujuan memiliki Vertical Garden (VG) tentu tidak sekedar sebagai hiasan dan mempercantik penampilan rumah yang tidak memiliki area luas untuk membuat taman  seperti orang kebanyakan saja, dibalik itu sebagaimana mamfaat tanaman lainnya yaitu untuk menciptakan ruang hijau, mengurangi panasnya suhu udara, dan yang paling penting menambah oksigen. Satu perbedaan mamfaat yang sangat kentara antara Vertical garden dan taman biasa adalah VG tidak dapat menahan erosi (longsor) layaknya taman biasa yang tertancap di tanah.

Teknik penanaman Vertical Garden tak ubahnya seperti tanaman hidroponik, yang artinya tidak ada tanah untuk bercocok tanam. Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Taman Vertikal Ir. Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tanaman adalah air, pupuk dan cahaya matahari. Jika ketiga pilar tersebut tersedia maka dimana saja dan dengan cara apa saja tanaman bisa tumbuh. Bahkan di lokasi yang tidak ada sinar matahari sedikitpun, bisa memamfaatkan lampu untuk membuat cahaya matahari buatan.

Media tanam Taman Vertikal sebaiknya dari bahan yang ringan, kuat, dan mampu menyerap air. Saat ini yang paling banyak digunakan adalah nonwoven geotextile dan velt dari sabut kelapa. Khusus velt sabut kelapa, Anda bisa membentuknya sendiri seperti papan dengan ukuran 50 cm dan tebal 30 cm, atau membeli yang sudah jadi. Velt sabut kelapa ini diketahui mampu menyimpan air lebih baik daripada nonwoven geotextile. Keunggulan geotextile adalah dari segi ketahanan yang bisa bertahan sampai 15 tahun, sangat jauh dibanding sabut kelapa yang mulai lapuk ketika sudah digunakan kurang lebih 8 tahun. Walaupun begitu akar-akar tanaman sudah terjalin sendiri, sehingga akan menjadi media tersendiri yang mampu bertahan lebih lama, kata pak Slamet.

Secara umum memang semua jenis tanaman bisa ditanam pada Taman Vertikal, akan tetapi faktor lingkungan harus tetap diperhatikan. Jika Vertical Garden yang akan Anda buat berada di luar ruangan, maka sebaiknya pilih tanaman outdoor, begitu juga untuk Vertical Garden dalam ruangan maka pilihlah tanaman indoor. Sebisa mungkin hindari menanam tanaman merambat karena ketika tumbuh susah di kendalikan arah pertumbuhannya dan bisa meluber kemana-mana. Tanaman jenis semak dan bisa hidup dalam jangka waktu lama akan lebih bagus.

Mau tau lebih detail tentang proses membuat Vertical Garden? Simak langkah-langkah membuat Vertical Garden sederhana berikut:


  • Buat frame dari bahan baja ringan berukuran sekitar 0,5 m x 1 m, lalu pasang ke tembok menggunakan baut fisher atau jenis perekat lainnya dan beri celah minimal  7 cm dari tembok. Tujuannya adalah agar media tanam tidak langsung menempel ke tembok karena lembap dan bisa membuat tembok berlumut.
  • Selesai mempersiapkan frame, Anda bisa langsung menaruh dua lapis media tanam (velt sabut kelapa atau geotextile). Sobek lapisan paling depan untuk membentuk lubang tempat menanam, beri  jarak masing-masing 12 cm kesamping dan kebawah untuk setiap sobekan yang akan membentuk lubang tanam. Buat jahitan jelujur vertikal di antara lubang tanam untuk menjaga media tanam tidak melorot.
  • Dengan adanya jarak antar lubang, maka media tanam tidak sepenuhnya langsung tertutup oleh tanaman. Perlu sedikit waktu untuk tanaman agar tumbuh dan berkembang sampai seluruh media tanam tertutup rata dan yang kelihatan hanya tanaman yang tumbuh subur saja. Perlu bagi Anda untuk memilih tanaman yang berimbang antara akar dan tajuk. Akar akan cukup kuat menopang daun jika tajuknya lebih kecil dan dapat mencegah daun  menjadi layu. Ini merupakan konsep dasar kesimbangan tanaman yang harus diketahui oleh Anda yang akan membuat Taman Vertikal.
  • Selanjutnya Anda tinggal menanam tanaman yang sudah Anda pilih ke lubang yang sudah dibuat. Caranya bisa menggunakan gulungan rockwool atau bisa juga langsung tanpa ada tambahan apa-apa, asal tanaman sudah punya akar yang bagus. Jika Anda menanam bibit untuk Vertical Gardenmenggunakan media polybag alangkah bagusnya jika sebagian dari media polybag ikut dimasukkan ke dalam lubang. Hal ini tentu saja dapat menjamin akar tidak terlalu terganggu, sehingga tanaman tidak membutuhkan adaptasi yang lama untuk tumbuh dan berkembang.
  • Khusus pengairan, Anda bisa menggunakan sistem drip irigasi ataupun manual disiram dengan tangan. Dibanding irigasi manual tentu sistem drip irigasi lebih nyaman dn tidak menyita waktu. Pada sistem drip irigasi, idealnya jarak pipa pengairan dari atas adalah 3 meter. Penggunaan timer otomatis, jeda waktu penyiraman bisa disetel, contohnya 3 s/d 5 kali sehari, selama 2 menit setiap kali penyiraman. Untuk menjaga agar kucuran air merata, gunakan nosel sebagai pressure regulator. Tetesan air sisa penyiraman yang tidak terserap oleh media tanam bisa langsung di alirkan ke tanah atau didaur ulang kembali ke atas. Sebaiknya letakkan tanaman yang tahan kering paling atas, dan tanaman basah di bagian bawah jika ada beberapa jenis tanaman pada sistem Vertical Garden Anda.
Proses Pemupukan

Hal-hal yang perlu Anda perhatikan pada saat membuat Taman Vertikal:
  1. Bagaimanapun kondisi panas matahari, tanaman Vertical Garden rata-rata hanya mendapat sinar matahari selama setengah hari karena arah pergerakan matahari. Sehingga, ada kalanya tanaman tampak kurang subur karena tidak terpapar sinar matahari seharian penuh.
  2. Proses pemupukan yang rutin dan terjadwal akan menjaga tanaman tetap subur dan segar. Oleh sebab itu pemupukan secara otomatis akan sangat efisien pada Vertical Garden milik Anda. Dengan sistem drip irigasi maka proses pemupukan otomatis akan sangat mudah. Anda cukup mencampurkan pupuk ke dalam tandon air seminggu sekali, maka proses pemupukan akan berjalan otomatis bersama proses pengairan. Jika Anda melakukan pengairan secara manual maka pupuknya bisa di campur dengan air yang Anda gunakan untuk menyiram tanaman.
  3. Setiap 6 bulan sekali lakukan pemangkasan untuk membuang daun-daun atau dahan-dahan yang terlalu panjang dan sudah mulai layu. Langkah ini sangat perlu Anda lakukan jika Vertical Garden milik Anda memiliki pola tertentu.
  4. Jika Vertical Garden milik Anda menggunakan drip irigasi, sebaiknya lakukan pengecekan nosel 6 bulan sekali. Begitu juga dengan filter airnya lakukan pemeriksaan secara periodik. Jika kualitas air cukup bagus dan bersih, Anda hanya perlu memeriksa nosel 2 atau 3 minggu sekali.
Bagaimana menurut Anda, seru bukan jika kita bisa membuat dan memiliki Taman Vertikal di rumah?.Tunggu apalagi buruan bergegas buat Taman Vertikal karya Anda sendiri, dan jadikan rumah minimalis Anda indah, asri dan sejuk dengan Vertical Garden. Kelebihan lainnya dari Taman Vertikal adalah bisa ditempatkan dimana saja dan akan selalu terlihat sangat indah. Berikut beberapa gambar Taman Vertikal di berbagai posisi:
Vertical Garden di Ruang Makan

Vertical Garden di dekat Kolam Ikan


taman vertikal minimalis

cara membuat taman vertikal




No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/

Spesifikasi Geotextile

GEOTEXTILE adalah salah satu bahan Geosynthetics yang tembus air, yang dapat digunakan / berfungsi sebagai separator, filter, proteksi, dan perkuatan. Bahan dasar pembuatannya adalah Polyesther atau Polyprophilene. Secara umum terbagi menjadi dua jenis : Non Woven dan Woven. Geotextile Non Woven berbentuk seperti kain , tidak teranyam. Geotextile Woven berbentuk seperti terpal , teranyam.

GEOTEXTILE WOVEN



GEOTEXTILE WOVEN
Geotextile Woven adalah jenis geotextile yang bentuknya anyam. Bahan dasar pembuatannya dari Polypropilene (PP). Untuk mempermudah visualisasi, Geotextile Woven ini mirip dengan karung beras (anyam) warna hitam.
Karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama), maka Geotextile Woven mempunyai fungsi sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak)
Cara kerja Geotextile Woven hanya mengandalkan tensil strength, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak atau jelek.

GEOTEXTILE NON WOVEN



GEOTEXTILE NON WOVEN

Geotextile Non Woven adalah jenis Geotextile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP).

FUNGSI
1. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
Contoh penggunaan Geotextile sebagai separator adalah pada proyek pembangunan jalan di atas tanah dasar lunak (misalnya berlumpur). Pada proyek ini, Geotextile mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan, sehingga tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak perkerasan jalan. Selain itu keberadaan Geotextile juga mempermudah proses pemadatan sistem perkerasan.
2. Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement / Perkuatan. Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan lereng dll. Fungsi ini sebenarnya masih menjadi perdebatan dikalangan ahli geoteknik, sebab Geotextile bekerja menggunakan metode membrane effect yang hanya mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya penurunan setempat pada timbunan, masih besar, karena kurangnya kekakuan bahan. Apalagi sifat Geotextile yang mudah mulur terutama jika terkena air (terjadi reaksi hidrolisis) menjadikannya rawan sebagai bahan perkuatan lereng.
3. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).

Geotextile Juga bisa Berfungsi sebagai Vertical Garden, Apa Itu  Vertical Garden (Vega) adalah sebuah alternatif baru bagi siapa saya yang ingin memiliki taman tetapi tidak memiliki lahan yang luas. Vertical Garden dikenal juga dengan beberapa istilah seperti taman vertikal, taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-lain.  Vertical Garden adalah konseptaman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak, Untuk Lebih Jelas nya apa itu Vertical Garden silahkan Menuju Ke link ini 




No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/

Minggu, 06 Maret 2016

Pengertian Geotextile dan Fungsi

Geotextile, Definisi Dan Fungsi

 

Geotextile (Geotekstil / Filter Fabrics) adalah salah satu bahan Geosynthetics (Geosintetik) yang tembus air, yang dapat digunakan / berfungsi sebagai separator, filter, proteksi, dan perkuatan. Bahan dasar pembuatannya adalah Polyesther atau Polyprophilene. Secara umum terbagi menjadi dua jenis : Non Woven dan Woven.
Geotextile Non Woven berbentuk seperti kain dan tidak teranyam.
Geotextile Non Woven
Geotextile Woven berbentuk seperti terpal / karung beras dan teranyam.
Geotextile Woven
Fungsi Geotextile :
1. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).
2. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
Contoh penggunaan Geotextile sebagai separator adalah pada proyek pembangunan jalan di atas tanah dasar lunak (misalnya berlumpur). Pada proyek ini, Geotextile mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan, sehingga tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak perkerasan jalan. Selain itu keberadaan Geotextile juga mempermudah proses pemadatan sistem perkerasan.
Geotextile sebagai Separator
3. Perkuatan / Reinforcement
Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan lereng dll. Fungsi ini sebenarnya masih menjadi perdebatan dikalangan ahli geoteknik, sebab Geotextile bekerja menggunakan metodemembrane effect yang hanya mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya penurunan setempat pada timbunan, masih besar, karena kurangnya kekakuan bahan. Apalagi sifat Geotextile yang mudah mulur terutama jika terkena air (terjadi reaksi hidrolisis) menjadikannya rawan sebagai bahan perkuatan lereng.
Geotextile sebagai Separator
4. Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada proses curingbeton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses pengeringan beton baru.

No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/

Penggunaan Geotextile untuk Perencanaan Jalan di Daerah Rawa

Geotextile adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak.
Beberapa fungsi dari geotekstil yaitu:
1. untuk perkuatan tanah lunak.
2. untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama dan mendukung  beban         yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan tanah.
3. sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan pelindung.                            
Geotextile dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus:
1. Timbunan tanah diatas tanah lunak
2. Timbunan diatas pondasi tiang
3. Timbunan diatas tanah yang rawan subsidence

Penggunaan konstruksi perkuatan pada lahan basah pertama kali dilaporkan dengan menggunakan steel mseh di bawah konstruksi timbunan pada daerah pasang surut di Perancis. Perbandingan antara timbunan di atas tanah gambut di Afrika dengan dan tanpa perkuatan dilaporkan. Dinyatakan bahwa selain woven polypropylene fabric, tegangan tarik semua jenis geotextile yang diambil contohnya dari pemasangan setahun sebelumnya berkurang antara 25% sampai 36% dari tegangan tarik awalnya, meskipun tidak berpengaruh banyak pada fungsinya.
Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah. Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional


Jenis geotextile ada 2 ,yaitu;
1. Woven Geotextile (Anyaman)
2. Non-Woven Geotextile (Nir-Anyam)                      

Penggunan Woven Geotextile akan memberikan hasil yang lebih baik sebab arah gaya dapat disesuaikan dengan arah serat, sehingga deformasi dapat dikontrol dengan baik.
Pada non-Woven Geotextile arah serat dalam struktur geotextile tidak terarah, sehingga apabila dibebani, maka akan terjadi deformasi yang sangat besar, dan sulit dikontrol.

Dalam penggunaan geotekstil kita harus menetapkan perkuatan sebesar apa yang dibutuhkan, berikut faktor-faktor yang harus diperhatikan;
1. Jenis geotekstil yang akan digunakan
2. Sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang terjadi pada konstruksi                 perkuatan kecil.
3. Sifat pembebanan, Perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan yang lebih besar akan                       memerlukan perkuatan dengan tensile strength yang lebih besar pula.
4. Kondisi lingkungan, Perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa serta mikro organisme             seperti bakteri akan mengurangi kekuatan geotextile.
5. Bahan timbunan yang akan digunakan



Pemasangan Geotextile

Geotekstil pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.

Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil,diantaranya :
     1. Mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan            beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan.
     2. Meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil              biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’.
     3. Mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan.
     4. Meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban                dengan memperkuat tanah  timbunan.
     5. Mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.

Selain itu, geotekstil juga mempunyai kelemahan, yaitu SINAR ULTRAVIOLET, karena bahan geosintetik akan mengalami degradasi yang cepat dibawah terik sinar matahari.

Metode/cara Pemasangan Geotekstil;
     1. Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan.
     2. Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping terhadap lembaran berikutnya.
     3. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), geotekstil dipasang            mengikuti arah kurva.
     4. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda (beban              lalu-lintas).
     5. Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka digunakan geotekstil yang          berwarna hitam.





No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/

Ukuran Geotextile Woven dan Geotextile Non Woven

Ada banyak kegunaan dari geotextile, kami distributor geotextile, bisa memberikan bantuan kepada Anda dalam memilih bahan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Daripada menggambarkan berbagai kondisi potensi di mana mereka dapat digunakan, prinsip-prinsip yang mengatur penggunaannya dijelaskan dalam bagian ini. Prinsip-prinsip ini kemudian dapat dipertimbangkan dalam memecahkan masalah Anda.
Kami melayani penjualan GEOTEXTILE WOVEN dan GEOTEXTILE NON WOVEN, melayani penjualan borongan maupun eceran. Geotextile kami tersedia dalam warna hitam dan putih. Kami Jual Geotextile non woven 150 gr/M2, 200 gr/M2, 250 gr/M2, 300 gr/M2. Kami Melayani pembelian Eceran dan Penjualan Roll-an. Dari produk lokal dan Import.
Produk Jual Geotextile Non Woven Dengan Spesifikasi Sebagai Berikut :
Geotextile Non-Woven* :
  1. GT-150-Gr (150 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  2. GT-200-Gr (200 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  3. GT-250-Gr (250 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  4. GT-300-Gr (300 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  5. GT-350-Gr (350 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  6. GT-400-Gr (400 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  7. GT-450-Gr (450 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  8. GT-500-Gr (500 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
  9. GT-600-Gr (600 gram) Size 4 x 100 meter (total 400 M2).
Geotextile Woven* :
  1. GT-150-Gr (150 gram) Size 4 x 200 meter (total 800 M2).
  2. GT-200-Gr (200 gram) Size 4 x 150 meter (total 600 M2).
  3. GT-250-Gr (250 gram) Size 4 x 150 meter (total 600 M2).
images
Geotextile Woven
images (5)
Geotextile Non Woven

Fungsi Geotextile Non Woven berfungsi sebagai :
  • Pemisah: Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang lainnya.
  • Stabilisator: Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagaiReinforcement/Perkuatan. Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan lereng rawan longsor, dan lain-lain.
  • Penyaring: Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air, dll.

Fungsi Geotextile Woven adalah sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak), karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama).
Fungsi Geotextile Woven
Cara kerja Geotextile Woven adalah membrane effect, yang hanya mengandalkan tensil strength, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak atau jelek.




No.Hp       : 0813-1900-3237
Alamat      : Jl. Wilis No.11 Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail       : geomasindo@gmail.com
Visit Us     : http://tokogeotextile.com/